Tipiii

Selamat Menonton Tv di Blog Chesya Rindu

Wednesday, May 27, 2009

Gak Bisa Dijawab Pake Rumus Matematika

Sebenarnya sikap dewasa itu seperti apa en sehebat apa, sich? kok Sepertinya orang-orang terlalu mengagung-agungkan sikap dewasa yang dimiliki oleh seseorang, ya? Emanknya salah ya kalo bersikap kekanak-kanakan?


Tiga pertanyaan diatas dan dua pertanyaan sederhana dibawah ini, saya pengen banget ada yang segera menjawab dengan jawaban-jawaban yang mampu ‘menyembuhkan’ rasa penasaran ini:



  • Kalau minta pendapat sama ortu, apa pantes dikatakan gak mandiri bin gak dewasa?

  • Kalau menuruti kemauan ortu, apa harus di-judge gak dewasa bin kekanak-kanakan?


Kalau menurut saya, pertanyaan diatas gak cocok jawab dengan rumus matematika. Cuz, pertanyaan diatas bukan menanyakan soal penjumlahan, perkalian, pembagian, akar, atau soal-soal lainnya yang diajarkan oleh ilmu matematika. Bukan pertanyaan 1+1 yang jawabannya harus 2 dan gak boleh 3 ataupun yang lainnya. Tapi pertanyaan yang memiliki beragam jawaban yang dapat dikatakan benar sesuai dengan alasannya.


Sesuai dengan pengamatan saya sehari-hari, seorang anak meminta pendapat dari ortunya itu memang tekesan kekanak-kanakan, gak bisa memutuskan sendiri apa yang ingin dilakukannya. Tapi, setelah saya mengalaminya sendiri dan mengamati lebih dalam lagi, tidak semua anak yang meminta pendapat ke ortu pantes di-judge kekanak-kanakan. Cuz, bisa aja permintaan pendapat itu adalah wujud dari rasa hormat seorang anak kepada ortunya. Dan setahu saya, ortu akan sangat merasa dihargai kalo pendapatnya tersebut dilaksanakan oleh si anak. Ya…, seperti seorang karyawan biasa yang akan girang banget kalau pendapatnya didengar oleh atasannya.



So…, apa seorang anak yang pandai menghargai ortunya itu masih pantas dinilai tidak mandiri bin gak dewasa? Apakah sikap mandiri dan dewasa itu hanya untuk seorang anak yang bertindak atas kemauannya sendiri tanpa mau mendengar pendapat orang lain?



Ya…, saya kasihan kepada si anak yang sering dinilai tidak bisa bersikap dewasa tersebut.

Friday, May 15, 2009

Langkahku Bimbang

Aku tak tahu bagamaina melangkah dengan semestinya



Saat ku melangkah lebih pelan
Aku berada pada posisi paling belakang

Saat ku berlari sangat kencang
Tiba-tiba aku terjatuh dan terlempar jauh ke dalam jurang

Lalu aku harus bagaimana?


Sedang-sedang saja?


Sedang-sedang saja juga tak membantuku meraih posisi yang aku inginkan